hanya dari jauh ku saksikan
ya
hanya dari jauh ku nikmati alam ini.
belum adanya kuasa ku
untuk menghentikan semua hal buruk ini
maaf alam...
hamparan pasir tampak buih memutih kala ombak merayap, hamparan pasir masih hangat meyapa telapak kaki berkeringat. burung burung camar tampak merestui jala nelayan, karang karang pun masih bersedia tegar menahan laju arus terhadap ikan ikan. sawah hijau siap untuk menguning di hamparan luas aliran air nan jernih siap untuk di minum, kembali pasti malam di iringi nyanyian kodok dan jangkrik untuk panen beberapa minggu lagi, jauh di atas gunung itu masih segar terdengar suara percikan air yang turun dari sebuah danau cinta, siap menghidupi nelayan yang arif menyiangi isi danau, di samping danau selalu setia hutan hujan lebat berdiri dengan tegap mengendalikan kehidupan itu,...oh permai nya alam ini...
kotoran pabrik menghentihan buih rayap ombak, kemana pasir putih tempat penyu bertelur?? hilang sudah senyum nelayan meratapi jala tak lagi berbuah ikan, kering kerontang sawah kecil ini, takkan mampu menghidupi keluarga pak tani dan kerbau nya yang makin kurus tak berani berendam di sungai semakin dangkal dan beraroma limbah B3, dasar danau pun tak terlihat lagi di sesaki dengan bangkai ikan dan kotoran dan hei dari mana datangnya tanaman penghisap oksigen itu?? di samping jalan tepi danau buldoser meraung, gemuruh pohon tumbang, tanpa dosa isi rimba hilang,erosi telah singgah, banjir pun menghantui.alam permai itu kemana??
bukan maksud menghujat mu hai kawan duduk manis di kursi empuk di sana.. namun ku hanya ingin menuntut janji, ya.. janji yang kawan sorak2kan saat pemilihan, dimana?? jangan salahkan moral kami, kami tau ini semua bukan bukan karena ulah kami, keputusan mu lah yang telah memberi kuasa segelintir orang atau malah dirimu untuk merenggut alam dari nenek untuk kami, jangan katakan lagi alasan mu diam lalu beri kami bukti maha benar kawan hanya tertawa rakus lalu diam.
atau perlukah tangan tangan kecil ku untuk menampar mu kawan?? telah ku tutup mata hati ini menghadapi senyum si kawan. kau sungguh banci kawan, karena lelaki sejati selalu menepati janji.
atau....................................
oh alam maaf.. maaf.. bersabarlah.. tunggulah aku....